Selasa, 10 Mei 2016

Ma'had Al-Jami'ah IAIN Palangkaraya

Diposting oleh Mukaramah di 10.00


KREATIFITAS, KEBERSIHAN DAN KEAMANAN
DI MAHAD AL-JAMI’AH

Meskipun tema yang saya ambil ini termasuk hal-hal yang kecil, namun dari hal-hal yang kecil ini dululah kita belajar agar dapat mengerjakan hal-hal yang lebih besar. Sebagai salah satu member yang tinggal di Mahad Al-Jami’ah, banyak permasalahan-permasalahan yang terjadi termasuk dalam tema ini, yang sering saya lihat dan amati, dan mungkin pernah saya pernah alami. untuk itu saya akan memaparkannya sekaligus memberi solusi, agar kedepannya Mahad Al-Jami’ah bisa menjadi lebih baik lagi.
A.  Kreatifitas
Awal-awal tinggal di Mahad Al-Jami’ah, kami banyak ditawarkan untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada di kampus, dan juga wajib mengikuti kegiatan yang ada di Mahad. Salah satu kegiatan di Mahad adalah tentang Kreatifitas dan kesenian, yaitu dengan memilih hal-hal yang disukai. Namun, pada akhirnya kegiatan ini tidak  berjalan dengan baik. Faktor-faktornya adalah karena:
1.    Kurangnya fasilitas, seperti alat habsyi, dll.
2.    Tidak konsisten, kurangnya komitmen serta kurangnya disiplin pada member yang mengikuti kegiatan tersebut, seperti waktu yang tidak ditentukan sehingga saling tunggu-menunggu, dan ini sangat membuang-buang waktu dan banyak member yang kadang minggu ini hadir dan minggu selanjutnya tidak.
3.    Kurangnya pelatih. Karena, seperti yang saya alami, pelatihnya adalah dari member itu sendiri, dan yang memiliki kemampuan seperti dia tidaklah banyak, sehingga sangat membebani dia.
Melihat hal tersebut, ada beberapa hal yang dapat dilakukan, agar kedepannya tidak terjadi hal seperti ini lagi, yaitu:
1.    Sebelum menentukan kegiatan, usahakan fasilitas sudah ada. Mungkin dari pembina Mahad bisa membantu dalam mendanai agar tidak pinjam kesana-kemari.
2.    Disiplin dan komitmen sangatlah penting. Untuk itu, setiap kegiatan haruslah ditentukan jam dan tempat latihannya, dan setiap anggota haruslah mempunyai kontak temannya yang lain, hal ini agar bisa saling mengingatkan antar anggota akan tanggung jawabnya serta menumbuhkan kekompakan dan kerja sama dalam tim.
3.    Sudah memiliki pelatih dalam setiap bidang. Tidak masalah jika member yang bisa itu mengajari temannya, tapi kadang karena terlalu banyak yang diajari, jadi membebani dia dan akan malas mengajar di minggu selanjutnya, atau pelatihnya bisa dari devisi kreatifitas dan kesenian itu sendiri, untuk itu yang menjadi devisi kreatifitas dan kesenian haruslah yang juga pandai dalam hal kreatifitas dan kesenian atau sebelum memilih devisi kreatifitas dan kesenian, semua musyrif/musyrifah mendapat pelatihan dulu, atau juga bisa dari pembina Mahad yang memberikan seorang pelatih.
Setiap kegiatan memang harus ada yang mengawasi dan memantau, agar kegiatan tersebut dapat berjalan sesuai dengan apa yang diinginkan. Dan kalau boleh, kegiatan dari devisi Kreatifis dan Kesinian ini bisa dijadikan sebagai persiapan untuk Fantastic Islamic Concert, sehingga latihannya bisa lebih lama dan matang, dan ketika akan dilaksanakan Fantastic Islamic Concert tidak perlu lagi diadakan test-test dan babak penyisihin segala.
B.  Kebersihan
Seperti yang kita ketahui, meskipun Mahad Al-Jami’ah mempunyai petugas bersih-bersih, namun cinta lingkungan dan kebersihan juga harus ditumbuhkan dalam diri setiap member, karena kebersihan itu sebagian dari Iman. Untuk itu saya akan memaparkan sedikit permasalahan dari hal ini:
1.    Paman-paman yang bersih-bersih, hanya membersihkan koridor dan halaman saja, tidak termasuk  dapur dan kamar mandi.
2.    Bersih-bersih hanya ketika disuruh bersih-besih saja. Bahkan ketika ada kegiatan bersih-bersih di hari minggu, harusnya memang sudah dibagi tugas-tugasnya, sehingga tidak usah lagi bolak-balik turun tangga, hanya untuk mendengarkan pembagian tugas bersih-bersih.
3.    Kurangnya rasa peduli terhadap lingkungan.
Melihat permasalahan-permasalahan seperti itu, mungkin kita dapat melakukan hal-hal sebagai berikut ini agar tidak terulang lagi nanti:
1.    Untuk tempat-tempat yang tidak dibersihkan oleh paman-paman, maka dibuatlah daftar tugas membersihkannya seperti untuk di kamar mandi dan di dapur. Untuk di kamar mandi, mungkin tidak usah ditulis nama, tapi kamar berapa yang membersihkannya, karena jika terjadi rolling kamar lagi, maka tidak perlu mengubah-ubah nama-namanya lagi. Seperti, kamar mandi A, dibersihkan oleh kamar no 1, jadi sudah ada tanggung jawabnya, dan jika tidak melaksanakan dapat diberi sanksi. Sanksinya dapat berupa menghapal ayat atau hadits tentang kebersihan, membuat puisi atau tulisan sebagainya tentang kebersihan menggunakan bahasa Inggris atau Arab, dan mungkin juga bisa diberi denda dengan membelikan alat-alat atau perlengkapan untuk bersih-bersih. Begitu juga dengan di dapur, namun di dapur ini bisa ditulis dengan nama-nama orang yang mempunyai alat masak seperti kompor dan sering memasak di dapur dan sanksinya juga bisa seperti yang kamar mandi tadi.
2.    Karena jadwal bersih-bersih bersama hanya 2 minggu sekali, maka yang harus dibersihkan hanya selain di kamar mandi dan dapur, yaitu halaman yang mencakup tempat wudhu, nyuci baju dan piring, tempat jemuran, halam depan, belakang, samping, kolam renang, dan parkiran. Bersih-bersih bersama berlaku bagi semua member, dan pembagian tugasnya mungkin sudah dipersiapkan oleh devisi kebersihan dan diumumkan setelah sholat subuh di masjid, waktu pelaksanaanyapun harus fix. Jadi, ketika sudah ditentukan siapa dan dimana bertugas, yang telatpun akan lama juga membersihkannya.
3.    Setiap orang memang memiliki kepribadian dan pemikiran yang berbeda-beda. Sadar akan cinta lingkungan memang tidak dapat dipaksakan, karena harus dari individu itu masing-masing. Jadi, mungkin dengan contoh perilaku dari musyrif/musyrifahnya itu sendiri, harus sering dapat pencerahan dari nasihat pembina Mahad, dan jika tidak melaksanakan tugas atau kepergok mengotori area di sekitar Mahad, maka dapat diberikan sanksi agar jera.
C.  Keamanan
Alhamdulillah, karena sekarang sudah dipasang pagar jadi tambah merasa aman. Mungkin, sedikit permasalahannya adalah sebagai berikut:
1.    Member yang kadang kalau nginap di luar, tidak izin, bahkan meskipun izin kadang izinnya tidak sesuai dengan kenyataan.
2.    Keamanannya masih kurang tegas, apalagi dalam sanksi.
Untuk itu, solusinya mungkin dengan cara sebagai berikut:
1.    Setiap musyrif/musyrifah memiliki kontak masing-masing dari membernya, dan dibuatkan kertas batas izin untuk menginap diluar, dan jika melebihi batas maka tidak ada lagi perizinan.
2.    Menjadi devisi keamanan memang harus tegas, baik dalam sikap dan sanksi. Jangan memihak beberapa orang, dan setiap peraturan harus dijalankan dengan semestinya.


Demikianlah, beberapa permasalahan yang dapat saya paparkan dan beberapa solusi yang dapat saya berikan. Semoga dengan adanya pemaparan masalah ini dapat menjadikan Mahad Al-Jami’ah menjadi lebih baik lagi, dan mencetak generasi-generasi yang berakhlakul karimah, berprestasi, dan membanggakan yang membedakan mereka dari orang-orang yang tidak pernah tinggal di Mahad Al-Jami’ah. 
Language Performance Night (LPN) every saturday night
LPN adalah salah satu kegiatan rutin di Ma'had. Alhamdulillah, meskipun memang sangat padat jadwal kegiatan di Ma'had, tapi in syaa Allah bermanfaat semua. Tempat yang sangat cocok untuk menempa diri, mengasah kemampuan dan memperbanyak relasi. Salam anak Asrama angkatan 4 ^^9


0 komentar:

 

Kumpulan Makalah, Artikel, dan Karya Tulis Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea