Makalah Individu
KEBIJAKAN
EKONOMI PUBLIK
DAN KEBIJAKAN
FISKAL
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas
Mata Kuliah: Bahasa Indonesia
Dosen: H. FIMEIR LIADI, M.PD.
Disusun oleh
MUKARAMAH
NIM: 1504120424
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALANGKARAYA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
JURUSAN EKONOMI ISLAM
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
TAHUN 2016
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. yang
telah memberikan hidayah, inayah dan rahmat-Nya, sehingga penyusunan makalah
ini selesai dengan baik dan tepat waktu. Tidak lupa semoga tercurahkan selalu
shalawat serta salam kepada manusia termulia yakni baginda Rasulullah Muhammad
SAW. yang berkat usaha kerja kerasnya kita dipersatukan dalam persaudaraan yang
lurus lagi benar dan semoga kita selaku ummatnya selalu dalam jalan-Nya dan
mengikuti jalan Nabi Muhammad SAW.
Dalam pembuatan makalah ini saya tidak begitu mendapat
banyak kesulitan karena adanya saran dari berbagai pihak
tentang pembuatannya. Namun, tidak menutup kemungkinan makalah ini masih jauh
dari sempurna dan banyak kekurangan, baik dari penulisan, ejaan dan sebagainya.
Oleh karenanya, saya sangat mengharapkan dengan lapang dada, kritik dan saran
yang bersifat membangun.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak. H. FIMEIR
LIADI, M.PD. yang telah memberikan tugas dan bimbingannya, yang mana ini
akan membantu saya agar terbiasa dalam pembuatan makalah. Tidak lupa saya
ucapkan pula terima kasih kepada seluruh pihak yang telah memberikan bantuannya
sehingga makalah ini terselesaikan dengan baik.
Palangka
Raya, Februari 2016
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Ekonomi
Publik merupakan cabang Ilmu Ekonomi yang menelaah masalah-masalah ekonomi publik
seperti kebijakan subsidi atau perpajakan, regulasi atau deregulasi,
nasionalisasi atau privatisasi, sistem jaminan sosial, ketahanan pangan,
kebijakan teknologi, pertahanan dan keamanan, pendidikan, kesehatan, dan
sebagainya.
Kebijakan
Fiskal adalah suatu kebijakan ekonomi dalam rangka mengarahkan kondisi
perekonomian untuk menjadi lebih baik dengan jalan mengubah penerimaan dan
pengeluaran pemerintah. Kebijakan ini mirip dengan kebijakan moneter untuk
mengatur jumlah uang beredar, namun kebijakan fiskal lebih menekankan pada
pengaturan pendapatan dan belanja pemerintah.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari kebijakan ekonomi publik?
2. Apakah pengertian dari kebijakan fiskal (fiskal
policy?)
3. Apa saja Landasan ekonomi publik?
4. Apa saja Fungsi kebijakan fiskal?
C. Tujuan Penulisan
1.
Mengetahui
dan memahami pengertian dari kebijakan ekonomi publik.
2.
Mengetahui
dan memahami pengertian dari kebijakan fiskal (fiskal policy).
3.
Mengetahui
landasan ekonomi publik.
4.
Mengetahui
fungsi kebijakan fiskal.
D. Metode Penulisan
Adapun metode yang
digunakan dalam penulisan makalah ini adalah Metode kepustakaan (library
Research).
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kebijakan
Ekonomi Publik
Ilmu Ekonomi
Publik adalah cabang Ilmu Ekonomi yang menelaah masalah-masalah ekonomi
khalayak ramai (publik/masyarakat, pemerintah/negara) seperti kebijakan
subsidi/pajak, regulasi/ deregulasi,
nasionalisasi/privatisasi, sistem jaminan sosial, ketahan-an pangan, kebijakan
teknologi, pertahanan dan keamanan, pendidikan, kesehatan, dan sebagainya.[1]
Menurut Montesqieu, kekuasaan negara dapat dipisahkan menjadi kekuasaan legislatif,
eksekutif, dan yudikatif. Dalam prakteknya, kekuasaan eksekutif (pemerintah,
yaitu presiden dan para pembantunya) lazimnya paling berpengaruh terhadap suatu
perekonomian.[2]
Adapun Peranan
pemerintah dalam perekonomian antara lain:
1.
menetapkan
kerangka hukum (legal framework) yang melandasi suatu perekonomian.
2.
mengatur/meregulasi perekonomian dengan alat
subsidi dan pajak.
3.
memproduksi
komoditas tertentu dan menyediakan berbagai fasilitas seperti kredit, penjaminan
simpanan, dan asuransi.
4.
membeli
komoditas tertentu termasuk yang dihasilkan oleh perusahaan swasta, misalnya
persenjataan.
5.
meredistribusikan
(membagi ulang) pendapatan dari suatu kelompok ke kelompok lainnya.
6.
menyelenggarakan
sistem jaminan sosial, misalnya memelihara anak-anak terlantar, menyantuni
fakir miskin, dan sebagainya.
B. Landasan
Ekonomi Publik
Masalah
kunci perekonomian adalah masalah mikro (distribusi produksi, alokasi konsumsi)
dan masalah makro (pengangguran, inflasi, kapasitas
produksi, pertumbuhan). Sistem
Perekonomian berkaitan dengan siapa (pemerintah atau bukan) atau bagaimana
keputusan ekonomi diambil (melalui perencanaan terpusat atau mekanisme harga).
Pandangan-pandangan tentang peran pemerintah dalam perekonomi-an semakin
konvergen (cenderung mendekat satu terhadap yang lain), yakni secara umum
swasta harus mengambil peran utama dalam pasar. Namun bila terjadi kegagalan
pasar dan pemerintah berpotensi dapat memperbaiki kegagalan tersebut, maka
seharusnya pemerintah memperbaiki kegagalan tersebut jika diyakini bahwa mampu.[3]
Analisis sektor publik terdiri dari empat
tahap, yakni deskripsi kegiatan pemerintah dalam perekonomian, telaahan
konsekuensi dari penerapan kebijakan tersebut, tinjauan atas kriteria
keberhasilan keputusan publik, dan evaluasi atas proses politik yang mengarah
pada pengambilan keputusan tentang kebijakan publik.
Adapun jenis kegiatan pemerintah dalam
Sektor Publik di Indonesia antara lain:
1.
Menyediakan
sebuah kerangka kerja/ sistem yang legal, yang diperlukan untuk membawa
perekonomian ke fungsinya semula.
2.
Memproduksi
barang dan jasa, yang berguna untuk pertahanan, pendidikan, keamanan,
perhubungan, dan sebagainya.
3.
Mempengaruhi
apa yang diproduksi oleh sektor privat (swasta), melalui subsidi, pajak, kredit
dan peraturan (undang-undang).
4.
Membeli
barang dan jasa dari sektor privat dan kemudian menyalurkannya ke perusahaan
dan rumah tangga.
5.
Melakukan
redistribusi pendapatan.
Sedangkan, Faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan
kegiatan pemerintah adalah:
1. Adanya perang
2.
Peningkatan
pendapatan masyarakat.
3.
Adanya
urbanisasi.
4.
Perkembangan
demokrasi.
5. Ukuran Kegiatan Pemerintah.[4]
Adam Smith mengemukakan teori bahwa pemerintah hanya
mempunyai tiga fungsi:
1.
Fungsi
pemerintah untuk memelihara keamanan dalam negeri dan pertahanan.
2.
Fungsi
pemerintah untuk menyelenggarakan peradilan.
3.
Fungsi
pemerintah untuk menyediakan barang-barang yang tidak disediakan.
C. Kebijakan Fiskal (Fiskal Policy)
Kebijakan Fiskal adalah suatu
kebijakan ekonomi dalam rangka mengarahkan kondisi perekonomian untuk menjadi
lebih baik dengan jalan mengubah penerimaan dan pengeluaran pemerintah.
Kebijakan ini mirip dengan kebijakan moneter untuk mengatur jumlah uang
beredar, namun kebijakan fiskal lebih menekankan pada pengaturan pendapatan dan
belanja pemerintah. Instrumen kebijakan fiskal adalah penerimaan dan
pengeluaran pemerintah yang berhubungan erat dengan pajak. Dari sisi pajak
jelas jika mengubah tarif pajak yang berlaku akan berpengaruh pada ekonomi.[5]
Dari semua unsur APBN hanya pembelanjaan Negara atau pengeluaran Negara dan
pajak yang dapat diatur oleh pemerintah dengan kebijakan fiskal. Contohnya adalah
apabila perekonomian nasional mengalami inflasi, pemerintah dapat mengurangi
kelebihan permintaan masyarakat dengan cara memperkecil pembelanjaan dan atau
menaikkan pajak agar tercipta kestabilan lagi. Cara demikian disebut dengan
pengelolaan anggaran.
Adapun kebijakan-kebijakan yang
termasuk dalam kebijakan fiskal adalah:
1.
Kebijakan
Anggaran / Politik Anggaran
a.
Anggaran
Defisit (Defisit Budget) Kebijakan Fiskal Ekspansif
Anggaran defisit adalah kebijakan pemerintah untuk
membuat pengeluaran lebih besar dari pemasukan negara guna memberi stimulus
pada perekonomian. Umumnya sangat baik digunakan jika keaadaan ekonomi sedang
resesif.
b.
Anggaran Surplus (Surplus Budget)
Kebijakan Fiskal Kontraktif
Anggaran
surplus adalah kebijakan pemerintah untuk membuat pemasukannya lebih besar
daripada pengeluarannya. Baiknya politik anggaran surplus dilaksanakan ketika
perekonomian pada kondisi yang ekspansi yang mulai memanas (overheating) untuk
menurunkan tekanan permintaan.
c.
Anggaran
Berimbang (Balanced Budget)
Anggaran
berimbang terjadi ketika pemerintah menetapkan pengeluaran sama besar dengan
pemasukan. Tujuan politik anggaran berimbang yakni terjadinya kepastian
anggaran serta meningkatkan disiplin.
d.
Anggaran
Belanja Negara
Anggaran belanja negara pada garis besarnya terdiri
dari:
1)
Penerimaan,
dimana penerimaan diasumsikan hanya penerimaan dari pajak, yaitu pembayaran
iuran oleh rakyat kepada negara yang dapat dipaksakan dengan tanpa balas jasa
secara langsung. Misalnya pajak kendaraan bermotor, pajak rumah tangga dan
lain-lain.
2)
Pengeluaran
a)
Govenrment
Expenditure (G), yang disebut juga pengeluaran konsumsi pemerintah, yaitu
meliputi semua pengeluaran pemerintah dimana atas pengeluaran tersebut
pemerintah secara langsung menerima balas jasanya. Misalnya pembayaran gaji
pegawai, pembelian barang dan jasa dalam berbagai bentuk dan lain-lain.
b)
Government
Transfer/transfer payment (Tr) yaitu pengeluaran pemerintah dimana atas
pengeluaran tersebut pemerintah tidak menerima balas jasa secara langsung.
Misalnya pembayaran uang pensiun, beasiswa, pemberian subsidi pemerintah pada
perusahaan.
D. Fungsi Kebijakan Fiskal
Fungsi pokok
kebijakan fiskal pemerintah ada tiga macam, yaitu:
1)
Fungsi
Alokasi. Maksudnya, mengalokasikan faktor-faktor produksi yang tersedia dalam
masyarakat guna memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap barang-barang publik
2)
Fungsi
Distribusi. Maksudnya, peranan pemerintah dalam tujuan untuk dapat
terselenggaranya pembagian pendapatan yang merata.
3)
Fungsi Stabilitasi.
Maksudnya, peranan pemerintah dalam tujuan untuk terpeliharanya tingkat
kesempatan kerja yang tinggi, tingkat harga relatif stabil, dan tingkat
pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi.
Tujuan
kebijakan fiscal adalah untuk mempengaruhi jalannya perekonomian. Hal ini
dilakukan dengan jalan memperbesar dan memperkecil pengeluaran komsumsi
pemerintah (G), jumlah transfer pemerntah (Tr), dan jumlah pajak (Tx) yang
diterima pemerintah sehingga dapat mempengaruhi tingkat pendapatan nasional (Y)
dan tingkat kesempatan kerja (N).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ekonomi publik adalah adalah ilmu
yang mempelajari pengaruh atau campur tangan pemerintah atau Negara dalam
kehidupan ekonomi. Ekonomi publik adalah salah satu bagian atau subsistem ilmu
ekonomi. Sedangkan, kebijakan fiskal adalah
kebjakan pemerintah yang berkaitan dengan penerimaan atau pengeluaran Negara.
Landasan
Ekonomi Publik adalah masalah perekonomian yaitu masalah ekonomi mikro (distribusi produksi, alokasi konsumsi)
dan masalah ekonomi makro (pengangguran, inflasi, kapasitas
produksi, pertumbuhan). Adapun fungsi kebijakan Fiskal adalah (1) fungsi
Alokasi yaitu mengalokasikan faktor-faktor produksi yang tersedia dalam
masyarakat guna memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap barang-barang publik,
(2) Distribusi yaitu pembagian atau
penyaluran pendapatan yang merata, dan (3) Stabilisasi yaitu menstabilkan atau terpeliharanya
tingkat kesempatan kerja, tingkat harga, dan tingkat pertumbuhan ekonomi.
DAFTAR PUSTAKA
Gerardo, P.Sikat, Ilmu Ekonomi untuk Konteks Indonesia,
Jakarta: LP3ES, 1991.
Lipsey dan Steiner, Ilmu Ekonomi, Jakarta: Bina
Aksara, 1998.
Suharman, Pengantar Teori Ekonomi: Pendekatan Kepada Teori Ekonomi Mikro
dan Makro, Surabaya: Airlangga University Press, 1984.
Winardi, Pengantar Ilmu Ekonomi, Bandung:
Tarsito, 1983.
.
[1]Suharman, Pengantar Teori Ekonomi: Pendekatan Kepada Teori Ekonomi Mikro
dan Makro, (Surabaya: Airlangga University Press, 1984), hlm. 42.
[2]Ibid, hlm. 45.
[3]Winardi, Pengantar
Ilmu Ekonomi, (Bandung: Tarsito, 1983), hlm. 63.
[4]Gerardo, P.Sikat, Ilmu Ekonomi untuk Konteks Indonesia, (Jakarta:
LP3ES,1991).
[5]Suharman, Pengantar
Teori Ekonomi: Pendekatan Kepada Teori Ekonomi Mikro dan Makro, (Surabaya:
Airlangga University Press, 1984), hlm.
38.
0 komentar:
Posting Komentar